Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

CERPEN: ADA APA DENGANMU ??? (OLEH: ERICK M. SILA)

Gambar
Semalam kamu mengirim sebuah pesan singkat kepadaku. Kamu memanggilku dengan begitu ramah….”abangku”, demikianlah isi pesan yang aku terima dari kamu. karena tugas kuliah yang akan dipresentasekan dihadapan teman-teman sekelasku tinggal satu hari lagi maka mencoba menyelesaikannya. itulah alasan mengapa aku tidak menanyakan kabar kamu hari ini. Tapi percayalah sayangku, kamu selalu ada di hatiku sampai kapanpun. Tetapi aku berjanji untuk meneleponmu malam nanti. “Hai dik, gimana kabar kamu?”. Hai juga bang, tumben sms aku, masih ingat ya sama aku?”. Demikianlah bunyi sms yang aku terima dari kamu. Jujur, ketika membaca pesan kamu, aku kaget penuh tanda tanya di hatiku. Apakah kamu hanya bercanda atau ini adalah ungkapan rasa kangenmu kepadaku yang tidak aku ketahui. <script type="text/javascript">  atOptions = {   'key' : '51752c785aa7b67f3c6074bae6761893',   'format' : 'iframe',   'height' : 60,   'width

CERPEN: KADO YANG TERINDAH (ERICK M. SILA)

Hari ini aku memutuskan untuk tidak menelepon atau mengirim pesan singkat untukmu. Aku tahu bahwa kamu akan berulang ulang tahun besok. Aku ingin memberikan sebuah kejutaan kepadamu jam 00.00, malam nanti. Aku berharap kamu juga ingat akan ulang tahunmu dan mudah-mudahan kamu tidak tidur lebih cepat malam ini. Aku ingin menjadi orang pertama yang memberi ucapan selamat ulang tahun untukmu kali ini, sebab inilah ulang tahun pertama kalinya ketika aku mengenal kamu. Di balik semunya itu, aku telah menyiapkan sebuah surprise yang sangat sederhana, namun aku yakin kamu tidak akan melupakannya sepanjang hidupmu. Ya, aku yakin kamu akan terkejut dengan surprise itu. Hallo.. ah, aku mendengar suara mu berat menahan kantuk, tapi maaf aku mengganggumu sayang… aku rindu sekali berdoa bersamamu malam ini. Aku mendengar dari seberang sana suaramu sepertinya menyiratkan sejuta tanda tanya di hatimu. Kamu tentu bertanya-tanya, apa gerangan aku mengajakmu berdoa bersama ditengah malam s

CERPEN: HARI YANG INDAH (OLEH: ERICK M. SILA)

Tadi pagi aku dikejutkan oleh kamu ketika aku hendak ke ruang sekertariat. Aku terpesona dengan ucapan selamat pagi darimu. Dari bibirmu yang tipis berwarna merah keluar kata itu dengan tulus dan ramah. Dipadu dengan pakaian yang serasi menampakkan suatu daya tarik tersendiri. Sungguh aku terpesona dengan gayamu hari ini. Aku sadar bahwa cinta itu tidak seharusnya dilihat dari penampilan tetapi aku suka dengan gayamu itu. Aku mencintai kamu karena kamu adalah kamu. Ini adalah keunikan yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap orang. Namun sayang terkadang kita tidak menyadari itu. Bel berbunyi menandakan bahwa jam sekolah hari ini berakhir. Aku tidak sadar hari berlalu begitu cepat. Akupun beranjak meninggalkan ruangan kelas untuk mengembalikan buku absensi ke ruang sekertariat. Saat itu aku melihatmu telah menungguku di pintu gerbang kampus. Segera setelah aku mengembalikan buku absensi, aku segera menghampirimu. Aku takut kamu sudah lama menunggu. Seperti biasanya mkita s

CERPEN: LANGITPUN MENANGIS (OLEH: ERICK M. SILA)

“Mungkinkan kita kan slalu bersama Walau terbentang jarak antara kita…?”. Demikianlah penggalan lagu dari Stinky yang juga pernah kamu kirimkan padaku melalui sebuah pesan singkat. Aku tahu bahwa kini kita tidak bersama-sama lagi seperti yang dulu. Jarak dan waktu telah memisahkan kita. Aku juga tahu bahwa kamu benar-benar mencintai aku. Karena begitu dalam dan tulus cintamu padaku sehingga kamu takut kehilangan aku. Tetapi aku mencoba meyakinkanmu bahwa cinta yang tulus tidak akan pudar walaupun dipisahkan oleh jarak dan waktu. Kamu selalu ada di hatiku. Tetapi apakah kamu kuat dan sabar dengan keadaan ini? Entahlah… aku tidak tahu. Waktulah yang akan menjawab semuanya itu. Hari berlalu bulanpun berganti. Seperti biasanya kita melewati hari-hari dengan saling berbagi cerita. Semuanya terasa indah dikala kita saling terbuka. Kamu terbuka mengatakan padaku tentang perasaanmu. Kamu mengatakan padaku bahwa aku terlalu sempurna bagimu. Aku tidak percaya, namun itulah perasa

CERPEN: November Rain (Oleh: Erick M. Sila)

Judul lagu dari penyanyi rock Guns N Roses, “November Rain” adalah judul yang cocok untuk kisah ini. Kamu ingat nggak? Ini soal peristiwa di malam tanggal 10 November 2011 yang lalu. Etss.. jangan salah! Ini bukan soal hari pahlawan. Walaupun demikian, hari pahlawan tidak boleh diabaikan beitu saja, karena dengan jiwa jiwa pahlawan kita memutuskan hubungan kita secara berani. Keputusan itu layaknya seorang pahlawan yang dengan gagah berani dan rela berkorban demi bangsa yang ia cintai.  <script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : '51752c785aa7b67f3c6074bae6761893', 'format' : 'iframe', 'height' : 60, 'width' : 468, 'params' : {} }; document.write('<scr' + 'ipt type="text/javascript" src="//www.topcreativeformat.com/51752c785aa7b67f3c6074bae6761893/invoke.js"></scr' + 'ipt>'); </script> Ya…, aku masih ingat dengan jela

CERPEN: Kisah Indah di Awal Tahun (Oleh: Erick M. Sila)

Malam itu, langit kota Medan nampak kelam. Aku tidak tahu mengapa hatiku begitu hampa. Hanya satu yang aku harapkan yakni kehadiranmu di sini saat ini. Malam itu, cahaya rembulan tidak sanggup menepis tebalnya awan hitam di langit. Malam semakin kelam sekelam hatiku. Dalam kehampaan hati yang begitu dalam, sejenak aku bertanya dalam hati “adakah seberkas cahaya indah di depan sana?”.  <script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : '51752c785aa7b67f3c6074bae6761893', 'format' : 'iframe', 'height' : 60, 'width' : 468, 'params' : {} }; document.write('<scr' + 'ipt type="text/javascript" src="//www.topcreativeformat.com/51752c785aa7b67f3c6074bae6761893/invoke.js"></scr' + 'ipt>'); </script> Akhirnya harapan itu menjadi kenyataan. Ketika sang mentari pagi mulai menyingsing, aku merasakan cinta yang luar biasa. Pengalaman ini

CERPEN: Kisah Tak Terlupakan (Oleh: Erick M. Sila)

Saat ini aku merasa kamu tidak jauh lagi dari ku seperti hari-hari kemarin walaupun aku tahu kamu akan pergi lagi. Seminggu saja kita akan bersama. Kamu masih ingat kan sahabatku? Ya, aku berharap kisah yang telah kita lewati bersama, kamu ingat selalu. Tapi aku ragu karena saat itu aku dalam suasana minggu tenang menjelang Ujian Akhir Semester. Saat paling menegangkan bagi semua mahasiswa. Ini bukanlah sesuatu yang gampang tetapi aku percaya, aku bisa. Aku hanya takut kamu kecewa. Akan tetapi aku tidak mau kamu kecewa karena aku. Tapi aku tidak tahu harus dengan cara apa ‘tuk membahagiakan kamu di saat-saat sulit seperti ini. Akan tetapi, aku berjanji untuk membahagiakanmu walau dalam segala kekuranganku. Kamu masih ingat lagu kita kan sahabatku? Itu benar. Bahwa walaupun aku harus lelah dan letih, namun aku lakukan semua ini demi kamu. Aku tak akan berhenti menemani dan menyayangimu walau matahari tak terbit lagi. Demikianlah penggalan lagu dari Wali Band yang juga mew

CERPEN: PANGGILAN DI UJUNG CINTA (Oleh: Erick M. Sila)

Sorot mentari yang terik kian melemah, terhalang oleh rimbunnya pepohonan. Daun-daun berjuntai yang bergoyang ditiup semilir angin meneduhkan suasana. Gerimis yang merenai memboyong kelembaban seakan mengajak orang-orang untuk pulang. Inilah saat paling menyenangkan bagi Rian bersama teman-temanya di taman Sakura Kaban Jahe. Pada waktu itu, Rian cepat-cepat pulang karena teringat akan ulangan Matematika besok. Setelah mandi Rian mulai membuka-buka catatanya, sejenak sebagai penyegaran kembali. Sementara asyik dengan itu, tiba-tiba terdengar suara letusan yang sangat dasyat. Buuu….uumm…!!!!!, beberapa saat kemudian orang-orang berhamburan keluarrumah.  <script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : '51752c785aa7b67f3c6074bae6761893', 'format' : 'iframe', 'height' : 60, 'width' : 468, 'params' : {} }; document.write('<scr' + 'ipt type="text/javascript" src=

CERPEN: Arti Seorang Sahabat (Oleh: Erick M. Sila)

Seorang sahabat adalah orang yang Bersamanya saya bisa tulus. Tanpanya, Saya harus berpikir keras. (Ralp Waldo Emerson) Aku tahu saat ini kamu sedang marah padaku. Aku sadar bahwa aku telah mengabaikanmu. Akan tetapi, semua ini aku lakukan bukan tanpa alasan. Aku berharap kamu mengerti dengan keadaanku waktu itu. Saat itu aku benar-benar sibuk dengan tugas kuliahku sehingga perhatianku padamu menjadi berkurang. Aku salah. Seharusnya aku sadar bahwa sahabat serta orang-orang yang selama ini memberikan cinta dan perhatian padaku tidak ku abaikan begitu saja hanya gara-gara tugas. Tapi apa bolehbuat. Aku hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna. Maafkan aku sahabat.  <script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : '51752c785aa7b67f3c6074bae6761893', 'format' : 'iframe', 'height' : 60, 'width' : 468, 'params' : {} }; document.write('<scr' + 'ipt type="text/jav

CERPEN: Akhir Sebuah Penantian (Oleh: Erick M. Sila)

Ketika aku terbangun dari tidur, ku dapati sang surya mulai terbenam di ufuk barat. Itu berarti bahwa sebentar lagi malam datang menjemput. Aku pun mulai beranjak dari peraduanku dan dengan langkah kecil aku menuju ke dapur. “Eh mama, lagi buat apa ma? Tanyaku kepada mama dengan nada sedikit menggoda”. “Eh, George, kok baru bangun…?”. “Ia ma, tadi terlambat pulang dari kampus”. Jawabku dengan suara kecil bercampur sisa kantuk. “Ow…, baiklah, bantu mama yuk persiapkan makan malam kita!”. “Okey ma, jawabku dengan nada penuh semangat”. Aku pun mulai membantu mama mempersiapkan segala sesuatu untuk makan malam nanti sampai tuntas. Setelah menyelesaikan tugas membantu mama di dapur, aku langsung mandi dan setelah itu aku langsung masuk kamar. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku saat itu. Tiba-tiba perasaanku diliputi kesedihan begitu dalam.  <script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : '51752c785aa7b67f3c6074bae6761893', 'form

CERPEN: Arti Seorang Sahabat II (Oleh: Erick M. Sila)

Hari itu, aku merasah sangat lelah. Setelah seharian belajar dan bekerja, aku kecapean dan ingin beristirahat. Malam itu, jarum jam menunjukkan kira-kira pukul 22.00 WIB. Ya, aku masih ingat. Setelah berdoa, aku mulai menarik selimut untuk mulai berlabuh ke dunia mimpi. Aku merasah sangat lelah dan ingin beristirahat. Entah mengapa? Tiba-tiba aku teringat padamu. Teringat akan sahabat terbaik yang aku kenal satu tahun yang lalu. Kemudian aku mengambil hand phoneku yang ku letakkan di atas meja belajar di samping tempat tidurku. Setelah menemukannya, aku mengirimkan sebuah pesan singkat kepadamu. Aku hanya ingin memastikan apakah kamu baik-baik saja di sana? Aku juga berharap bahwa kamu sudah terlelap saat ini, ditemani sang rembulan. “Hai sahabatku, apakah kamu sudah tidur?” demikian isi pesan yang ku kirimkan padamu malam itu. Ougth…, beberapa menit kemudian, kamu membalas SMS ku. Kamu mengatakan bahwa kamu tidak bisa tidur malam ini. “Apa gerangan yang membuatmu tidak b

CERPEN: Cinta Terindah (Oleh: Erick M. Sila)

Pagi itu, langit tampak biru dengan sedikit awan putih di langit. Hari ini adalah awal tahun ajaran baru. Seperti biasanya, untuk membuka tahun ajaran baru setiap Sekolah Menengah Atas (SMA) mengadakan Masa Orientasi Siswa (MOS). Demikian juga di sekolahku. MOS kali ini adalah suatu kesempatan yang sangat berharga bagiku. Ini merupakan kesempatan yang sangat langka. Ya, sebagai ketua kepribadian dan budi pekerti luhur dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), aku memiliki kesempatan sebagai salah satu anggota panitia MOS kali ini. Menjadi panitia MOS adalah kesempatan yang sangat berharga bagiku. Mungkin dan dan memang pasti demikian bahwa ini adalah kesempatan pertama dan terakhir bagiku menjadi paniatia MOS. Sebentar lagi aku akan tamat dan meninggalkan sekolah ini. Hari ini aku mendapat giliran menangani para murid baru yang ganteng dan cantik-cantik. Aku diberi kesempatan untuk membawakan program bina mental serta menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada

ENTAH SAMPAI KAPAN

Hari sudah malam. Kobaran perapian yang membara tak mampu mengusir dinginnya kota Bogor. Tiba-tiba di tengah membaranya perapian itu, aku teringat akan seseorang. “Ah, seandainya ia hadir di sini” pikirku. Padahal aku sudah mulai lupa dengan wahnya yang manis itu. Kendatipun aku berjumpa dengannya, bisa jadi, aku tidak langsung mengenalinya. Sebab, sudah hampir sepuluh tahun terakhir, aku tidak melihatnya lagi. Namun, selama itu pula, aku tidak bisa melupakan dirinya. Gadis manis yang dulu pernah singgah di hatiku itu kerap masih hadir dalam lamunanku. Terkadang aku bertanya tentang keberadaannya. Namun, semuanya sia-sia. “Apakah dia masih hidup? Aku yakin dia masih hidup”, pikirku meyakinkan diri. Pada awalnya kami tinggal bersama-sama di Bogor. Kemudian ia pindah ke Aceh bersama kedua orangtuanya. Pada bulan-bulan awal ia masih memberikan informasi. Bahkan ia pernah mengatakan kepadaku bahwa ia tidak betah di sana, ia ingin kembali ke Bogor. “Aku tidak bisa jauh darimu”, katanya p